![]() |
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K, didampingi Wakil Gubernur H. Taj Yasin, serta sejumlah pejabat tinggi seperti Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Jamaludin, S.I.P., M.I.P., Bupati Brebes, dan Forkopimda Kabupaten Brebes. Hadir pula Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Sapto Broto, S.E., M.Si., jajaran OPD, tokoh masyarakat, serta relawan lingkungan.
Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menekankan bahwa gerakan Mageri Segoro bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk komitmen budaya untuk menjaga ekosistem laut dan mencegah abrasi.
“Mageri Segoro itu bukan kebiasaan, tapi budaya kita. Dulu kita sudah memecahkan rekor MURI menanam satu juta mangrove. Tahun ini, hingga Desember, kita targetkan 1,5 juta batang mangrove tertanam di Jawa Tengah,” tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki garis pantai, dan sebagian besar kini terancam abrasi. Karena itu, Luthfi menekankan pentingnya perawatan berkelanjutan dan keterlibatan generasi muda agar pelestarian tidak berhenti pada penanaman saja.
“Ajak anak-anak kita cinta lingkungan. Jangan hanya menanam, tapi juga merawat dan menjaga. Laut juga harus kita pagari, bukan hanya rumah,” tambahnya.
Sementara itu, Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Sapto Broto menjelaskan bahwa kegiatan di Pantai Randusanga melibatkan 2.000 peserta dengan penanaman 25.200 batang mangrove di atas lahan seluas 4 hektare.
“Penanaman ini juga dilakukan di 13 desa lain di Kabupaten Brebes, dengan total 26.000 batang mangrove,” ungkapnya.
Dandim menambahkan bahwa ekosistem mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menjadi habitat alami bagi berbagai jenis ikan serta udang yang menjadi sumber penghidupan masyarakat pesisir.
Melalui gerakan ini, Pemerintah Kabupaten Brebes berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam, khususnya kawasan pesisir, demi keberlanjutan kehidupan di masa depan.***
( Rizal.S)