BREBES.INFO,- Suatu kebanggan bagi warga kabupaten Brebes, khususnya para penikmat minum kopi, sebabnya Brebes yang tidak hanya dikenal dengan makanan telor asin dan bawang asli Brebes, sekarang sudah mempunyai kopi arabica andalan yang ditanam pada dataran tinggi Sirampog tepatnya desa Dawuhan Brebes.
Menjamurnya bisnis tempat ngopi dinusantara menjadi peluang semakin dikenalnya kopi asli dawuhan ini, hal ini telah banyak dimanfaatkaan oleh petani kopi desa dawuhan Sirampog, salah satunya Sulaeman pemilik kedai kopi gunung wangi yang ditemui dirumahnya dan berkesempatan ngobrol dengan redaksi Kamis (29/07).
Menurutnya usaha yang dimulai sejak tahun 2018 berawal dari pelatihan magang IKM(Industri Kreatif Masyarakat) Kopi yang difasilitasi oleh dinas perindustrian dan tenaga kerja Brebes di Temanggung yang ia ikuti bersama warga Salem dan Bantarkawung selama tiga hari.
Baca Juga : Kawasan Industri Brebes, Kembali Dibahas Pemda dan PT.KIW
Berawal dari pelatihan ini yang menjadikan motivasi untuk mengembangkan usaha kopi didesanya, berbekal ilmu dan pelatihan cara mengolah biji kopi sampai dengan pengemasan dan pemasaranya dia praktekan.
Sehingga hasilnya sudah mulai terlihat ditahun 2020 total kopi yang berhasil dia jual mencapai 8 ton, ditambahkan sejak awal merintis ditahun 2018 hanya bisa menjual 25 kg saja dan itu dia beli sendiri dari petani secara langsung.
Kemudian diolah, dikemas dan dipasarkan , baru kemudian ditahun 2019 dia bersama petani kopi di desanya membuat Kelompok Usaha Bersama (KUB) bernama Puspita Dawuhan hingga akhirnya mampu menghasilkan 3 ton berbagai macam jenis olahan kopi yang dijual.
Baca Juga : Sukseskan Program Vaksinasi Covid 19, 460 Mahasiswa KKN UPS Tegal diterjunkan di Brebes
Sementara kondisi tahun ini 2021 berbeda karena pandemi covid 19, bisnisnya mengalami penurunan hanya 4 ton saja, hal ini disebabkan karena banyak pelanggan tidak bisa berjualan karena ada kebijakan PPKM dari pemerintah pusat maupun daerah, sehingga banyak cafe yang tutup.
Strategi pemasaran yang ia lakukan selama ini yaitu dengan cara memanfaatkan platform digital market place dan komunitas pecinta kopi diluar daerah.disisi lain banyak pembeli dari luar daerah yang datang sendiri sekaligus melihat proses pembuatan kopinya, ada juga memesan melalui market place biasanya dari Jakarta, Bogor dan Bekasi, ada juga daerah lokal sekitar Brebes dan kota Tegal.
Saat redaksi menanyakan kendala yang dihadapi dalam usaha kopinya menurut dia saat ini untuk mengembangkan usahanya butuh tambahan modal, supaya bisa membeli peralatan pengolahan kopi sekaligus alat untuk pembuatan kemasanya, harapanya ada bantuan dari pemerintah dalam bentuk alat pengolahan dan pengemasan kopi sehingga usahanya biar dapat berkembang.
Baca Juga : Ribuan Paket Beras Bagi Warga Brebes Terdampak PPKM Darurat mulai Disalurkan
Pihaknya akan terus mempertahankan kualitas kopi yang diproduksi melalui KUB dengan cara mengedukasi petani kopi, mengingat sekarang sudah banyak daerah di Brebes sendiri yang mengembangkan usaha bisnis kopi, kualitas produk harus tetap terjaga sejak awal proses dari petani nya, bahkan dirinya mengakui kalau kopi yang dibuatnya sudah memenuhi standar uji coba dari puslitkoka(Pusat penelitian kopi dan kakao) Jember.