BREBES.INFO,- Dewan Pimpinan Cabang GMNI Brebes menggelar diskusi terkait perkembangan situasi pandemi covid 19, setelah Pemerintah kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dari mulai tanggal 3 hingga 9 agustus 2021 mendatang, Keputusan ini disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi pada senin malam (02/08).
Kebijakan ini berlaku kepada semua daerah baik Kota maupun Kabupaten, tanpa terkecuali Kab Brebes yang masih berstatus PPKM level 3 pada sebelumnya.
Diskusi yang digelar disalah satu cafe diBrebes sore kemarin (03/08), dihadiri oleh perwakilan dari 6 komisariat yang ada. Hadir juga komisariat yang baru terbentuk yaitu komisariat Peradaban Bumiayu, dan STMIK Bumiayu. Menurut Ketua Cabang GMNI Brebes Faisal saat dikonfirmasi pada acara tersebut, diskusi ini masih membahas seputar situasi dan kondisi perkembangan pandemi covid 19 terutama dikabupaten Brebes sendiri. Kami sengaja mengundang perwakilan komisariat yang ada karena masih menghormati masa PPKM.
Baca juga : Kisah Raket Kayu, Peraih Medali Emas Badminton Olimpiade Tokyo Apriyani Rahayu
Ditambahkan Faisal ada beberapa hal yang menjadi penegasan saat diskusi yang pertama masalah target vaksinasi diKabupaten Brebes, mengingat dalam laporan yang disampaikan oleh Bupati Idza pada waktu kedatangan mendagri kemarin, Jumlah masyarakat yang sudah suntik vaksin 1 ada 157.815 jiwa dan suntik vaksin 2 ada 72.711 jiwa, artinya kondisi tersebut masih sangat jauh dari target Herd immunity (kekebalan kelompok) yaitu minimal 70% dari total jumlah populasi penduduk yang ada diKab Brebes.
Yang kedua masalah Pemulihan Ekonomi Daerah karena kebijakan perpanjang PPKM ini sudah 3 kali dilakukan oleh Pemerintah pusat maupun daerah dan dampaknya yang saya lihat ekonomi dimasyarakat kecil semakin terpuruk.
Terutama pedagang kecil diseputar Alun-alun Brebes karena sampai dengan hari ini belum bisa dibuka, sementara bantuan beras dan uang menurut kajian teman-teman bukan menjadi salah satu solusi, melainkan aksi tebar pesona Bupati, karena yang dibutuhkan mereka saat ini dapat berjualan kembali, tandasnya.
Sementara dari perwakilan komisariat STMIK Diki, menyampaikan kegiatan vaksinasi yang selama ini dilakukan oleh pemerintah daerah belum menjangkau semua wilayah yang ada diKabupaten Brebes terutama pada daerah-daerah rural (susah dijangkau).
Baca juga : Bupati Brebes Bersepeda Bagikan Beras
Ditambahkan solusinya harus ada mobil vaksin keliling yang khusus jemput bola ke dusun-dusun terpencil susah dijangkau untuk dilakukan vaksinasi, lanjut menurut diki, masih banyak juga warga masyarakat didesa-desa takut untuk divaksin sehingga ini menghambat target 70% vaksinasi.
Oleh karena itu Pemda Brebes harus lebih masif lagi mengedukasi warga masayarakat diDesa.
Disisi yang lain, masalah pemulihan ekonomi daerah menurutnya pemda belum fair siapa yang bertanggung jawab soal pemulihan ekonomi daerah mengingat dalam isi Keputusan Bupati Brebes Nomer 440.1/529 tahun 2020, tentang satgas penanganan covid 19 Kab. Brebes, disebutkan Bupati hanya selaku Ketua Satgas Covid 19, sementara penanggung jawab untuk penanganan pemulihan ekonomi daerah belum ada, tutupnya.
Poin-poin diskusi nantinya akan menjadi bahan kajian selanjutnya untuk dijadikan masukan kepada Pemerintah Daerah, dan pihaknya akan segera melakukan audiensi dengan Pemerintah Daerah dan Kapolres Brebes, tegas Faisal ketua cabang GMNI Brebes.