Mengenal Tradisi Prepegan menjelang Lebaran




(Foto/ dok. Brebes.info)
BREBES.INFO,- Lebaran tinggal menghitung hari lagi, ada tradisi yang biasa dilakukan sebagian warga masyarakat Kab Brebes saat menjelang lebaran yaitu Prepegan, menurut Sejarawan Brebes Wijanarto, secara umum Prepegan diartikan sebagai situasi menjelang atau menyambut Hari Raya Idul Fitri yang diambil dari bahasa Jawa mrepeg yang maknanya medesak, mendadak, tergesa-gesa.
Tradisi turun temurun ini masih bisa dilihat dari melonjaknya hiruk pikuk warga masyarakat berbelanja kebutuhan makanan dan perlengkapan pada pasar tradisional yang ada di wilayah Brebes, namun seiring berjalanya waktu konsentrasi prepegan tidak hanya terjadi pada pasar tradisional saja melainkan pada pasar modern, seperti minimarket, supermarket dan mall yang juga sama menyediakan kebutuhan makanan dan perlengkapan menjelang lebaran.
Pada waktu Prepegan inilah manusia menjadi mahluk konsumtif, mahluk pembelanja atau homo sumptibus, penyebabnya tidak lain karena perpaduan antara kebutuhan dan gaya hidup. Sehingga pada setiap kali Prepegan digelar terjadi sirkulasi perputaran uang yang cukup besar.
Hal itu menyebabkan melonjaknya kebutuhan dan ramainya pasar yang disebutkan.Prepegan sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan intensitas dan volume transaksinya. Ada Prepegan cilik pada H-2 dan Prepegan gede pada H-1. Wijan memberikan konteks yang menarik dalam memaknai momen Prepegan, yakni bagaimana sebuah tradisi yang bisa menggeser makna spiritual menjadi duniawi, pada konteks ini terdapat pasar, komodifikasi yang menbentuk prilaku manusia dalam memaknai Idul Fitri pada tradisi Prepegan.Meski demikian, sisi positif yang dapat dirangkum dari Prepegan bisa menambah mobilitas pasar dan ekonomi kreatif. Di pasar induk Brebes, waktu Prepegan menjadi sebuah acara khusus untuk berbelanja. 
Proses jual beli lebih ramai dengan bertambanhya pemudik yang pulang ke kampung halamanya.Saat Prepegan, banyak dijual beberapa produk khas lebaran, diantaranya selongsong ketupat dari janur, bunga untuk ziarah makam dan batu nisan. Barang tersebut biasanya dijual oleh pedagang dadakan yang meramaikan pasar.
Bahkan hingga memakan hampir separuh badan jalan.Biasanya ruas perempatan pasar induk ke arah utara, yang memang ditutup oleh jajaran satlantas Polres Brebes untuk berjualan dan area parkir hingga ke badan jalan sepanjang 50 Meter, hal ini seakan menjadi pengingat bahwa sebentar lagi datang lebaran.



Baca juga berita lengkap lainnya di BREBES.INFO dan HARIANMERDEKA.ID