BREBES.INFO.- Rencana Pemerintah yang akan menaikan harga BBM bersubsidi banyak menuai kritikan, Pemerintah dalam waktu dekat akan memutuskan soal kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis Pertalite dan Solar Subsidi.
Dalam informasi yang diperoleh, alternatif kenaikan harga tersebut sudah ditangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), adapun alternatif kenaikan Harga BBM Pertalite dan Solar subsidi yang sudah ada ditangan Presiden Jokowi berada di kisaran Rp. 7.200,- Perliter solar dan Rp. 10.000,- perliter pertalite.Terkait rencana tersebut banyak menuai kritikan dari kelompok pemuda dan mahasiswa di Kab. Brebes, salah satunya dari Brebes Youth centre (BYC) melalui sambungan telp kepada media BREBES.INFO Pada 30/08/2022.
"kenaikan BBM bersubsidi di era pemulihan ekonomi nasional kurang sesuai karena selama dua tahun belakangan masyarakat Indonesia baru bisa bernafas lega, dengan mulainya pelonggaran aktivitas pasca pandemi Covid 19 menjadi momentum untuk memperbaiki daya beli masyarakat, jadi baiknya di tahan jangan dinaikan terlebih dahulu". Ujar Ketua Brebes Youth Centre Kabupaten Brebes Khoerul Mukhti (30/08).
disisi lain ekonomi Indonesia mengalami inflasi yang cukup mengkhawatirkan yaitu berada di angka 4,94% (Year On Year) dan ada 5 Provinsi yang mengalami inflasi besar-besaran diantaranya Jambi (8,55%), Sumatra Barat (8,01%), Bangka Belitung (7,77%), Riau (7,04%), dan Aceh (6,97%).
Lanjut Mukti, dengan kondisi perekonomian masih seperti ini maka hal ini akan memicu daya beli masyarakat turun dan berdampak pada naiknya angka kemiskinan, Mukti mengingatkan kepada Pemerintah pusat jika memang memaksa untuk menaikan harga BBM maka akan banyak gejolak gerakan dimasing-masing daerah termasuk di Kabupaten Brebes, apalagi Kabupaten Brebes Angka Kemiskinannya paling tinggi di Jawa Tengah.
Sementara menurut Jefri Saputro Aktivis Mahasiswa UMUS
Brebes, dengan rencana Pemerintah pusat menaikan harga BBM Bersudsidi maka sudah jelas akan memberikan dampak yang sangat luas, sederhana nya harga-harga kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan juga, belum lagi disektor yang lain akan mengalami kenaikan seperti tarif dasar listrik, dan naiknya ongkos transportasi umum yang berbasis online, artinya jika ini dilakukan maka lagi-lagi masyarakat kecil yang harus menanggung akibatnya.
Bantalan bansos yang diberikan tidak seberapa dan tidak sebanding dengan beban yang nantinya akan dialami oleh warga masyarakat, kalau memang nantinya Pemerintah Pusat tetap memaksakan menaikan harga BBM maka jangan salahkan kalau kemudian di Kab Brebes seluruh elemen masyarakat yang terdampak akan berduyun-duyun turun kejalan menyuarakan penolakan, dan harapanya pemerintah pusat tidak jadi menaikan harga BBM agar masyarakat kecil tidak semakin menjadi korban. Tutupnya