Petani Cipetung Terpuruk, Harga Sayuran Anjlok dan Akses Pupuk Bersubsidi Kian Sulit

BREBES.INFO. - Para petani di Desa Cipetung, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, tengah menghadapi krisis akibat harga sayuran yang anjlok drastis dan sulitnya akses pupuk bersubsidi. Kondisi ini semakin memperburuk keadaan mereka, yang telah mengeluarkan modal besar untuk usaha tani namun hasilnya jauh dari harapan.

Rohani, seorang petani kubis di RT 03 RW 02 Desa Cipetung, mengungkapkan kekecewaannya atas rendahnya harga jual sayuran meskipun hasil panen mereka berkualitas. “Kami sudah mengeluarkan modal besar, tetapi harga jual sayuran, terutama kubis, turun tajam. Padahal kualitas hasil panen sangat bagus,” tuturnya dengan kecewa.

Harga sayuran yang jatuh ini tidak hanya dirasakan oleh Rohani, namun oleh banyak petani lainnya di Cipetung. Mereka menghadapi kerugian besar, mengingat biaya produksi yang terus meningkat, termasuk kebutuhan akan pupuk dan obat-obatan tanaman.

Kondisi semakin diperparah dengan sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi. Meski banyak petani sudah memiliki Kartu Tani, yang seharusnya mempermudah akses ke pupuk bersubsidi, namun realitas di lapangan berbeda. “Kami punya Kartu Tani, tapi pupuk tetap susah didapat, sering kali dibatasi. Ini sangat mempersulit kami,” keluh Rohani.

Akibat keterbatasan pupuk, banyak petani terpaksa mengurangi penggunaan pupuk pada tanaman mereka, yang berpotensi mengurangi hasil panen di musim berikutnya. Para petani berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini, terutama dalam menjaga ketersediaan pupuk dan stabilitas harga sayuran.

“Kami butuh perhatian dari pemerintah. Modal sudah besar, tapi hasilnya tidak sepadan. Ditambah lagi masalah pupuk yang semakin sulit. Kondisi ini membuat kami terpuruk,” tambahnya.

Selain itu, harga obat-obatan tanaman seperti pestisida dan herbisida juga terus naik, semakin membebani petani yang sudah kesulitan. “Harga obat-obatan naik terus, sementara harga sayuran terus turun. Kami semakin kesulitan bertahan,” lanjut Rohani.

Sebagian petani bahkan membiarkan tanaman kubis mereka membusuk di lahan karena harga jual yang tidak mencukupi untuk menutup modal. Ini mencerminkan betapa beratnya kondisi yang dihadapi petani di Brebes saat ini.

Dengan tantangan yang semakin kompleks ini, para petani berharap adanya kebijakan yang lebih berpihak kepada mereka, terutama dalam hal ketersediaan pupuk bersubsidi dan stabilitas harga produk pertanian. Mereka berharap bisa mendapatkan dukungan agar tetap bisa bertahan di tengah situasi yang semakin sulit. Tandasnya. (Rizal S )

Baca juga berita lengkap lainnya di BREBES.INFO dan HARIANMERDEKA.ID