Panen 4 Ton Jagung, Polsek Bumiayu dan Gapoktan Tunas Mandiri Dorong Kemandirian Pangan

BREBES. Harianbumiayu.com. Polres Brebes, menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dengan sukses memanen 4 ton jagung pipil kering di lahan bengkok Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.

Panen yang berlangsung pada Rabu (26/2) ini merupakan bagian dari implementasi program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), sebuah inisiatif pemberdayaan lahan terbatas untuk mendukung ketersediaan pangan masyarakat.

Kapolsek Bumiayu, AKP Kasam SH, bersama Bhabinkamtibmas dan Gapoktan Tunas Mandiri Desa Pruwatan memimpin langsung proses panen di lahan seluas 0,5 hektare yang dikelola oleh Wasul, salah satu anggota Gapoktan.

Meski luas lahan tergolong kecil, hasil panen jagung cukup memuaskan. Selain jagung, lahan ini juga ditanami lima komoditas lain dengan sistem tumpang sari, seperti ketela, ubi rambat, cabai, dan pepaya, yang diharapkan memberikan hasil panen dalam beberapa bulan ke depan.

"Syukur Alhamdulillah, semua tanaman tumbuh subur. Ini bukti bahwa lahan sempit pun bisa menjadi sumber pangan andal jika dikelola secara optimal," ujar AKP Kasam.

Hasil panen jagung ini akan dipasarkan melalui Gapoktan Tunas Mandiri, dan Polsek Bumiayu juga tengah menjajaki kerja sama dengan Bulog untuk menyalurkan produksi ke program serap pangan pemerintah. Langkah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Program P2L sendiri menjadi solusi inovatif bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas. Dengan kolaborasi antara Polsek Bumiayu, Pemerintah Desa, dan Gapoktan, masyarakat didorong untuk mengubah pekarangan rumah atau kebun kosong menjadi lahan produktif yang bernilai ekonomi tinggi.

"Kami tak punya lahan khusus, tapi dengan gotong royong, kita bisa menciptakan kemandirian pangan," tambah Kasam.

Kepala Desa Pruwatan, Rasiman SH, mengapresiasi keberhasilan panen ini dan berharap dapat menjadi model pertanian berkelanjutan berbasis komunitas.

"Panen di Desa Pruwatan ini bisa menjadi pelopor pertanian berkelanjutan. Jika 1.000 rumah di Brebes menerapkan P2L di lahan 500 m², potensi produksi jagung bisa mencapai 8.000 ton per tahun, jumlah yang signifikan untuk ketahanan pangan daerah," ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan setiap lahan kosong, baik pekarangan rumah maupun kebun, agar tidak terbuang sia-sia.

"Jangan biarkan lahan menganggur. Dari pekarangan, kita bisa melawan kelaparan, meningkatkan ekonomi, dan menjaga stok pangan nasional," pungkasnya.

Keberhasilan panen ini menjadi bukti bahwa dengan pengelolaan yang tepat, lahan terbatas pun bisa memberikan hasil yang maksimal. Program P2L diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi gerakan nasional dalam menjaga ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


( Rizal.S)

Baca juga berita lengkap lainnya di BREBES.INFO dan HARIANMERDEKA.ID