![]() |
Dalam pertemuan tersebut, H. Ridho menegaskan bahwa Relawan Covir akan semakin diperkuat dengan struktur organisasi yang lebih rapi, mulai dari tingkat koordinator kabupaten (Korkab), kecamatan (Korcam), desa (Kordes), hingga tingkat RT (Korte).
Tak hanya itu, legalitas organisasi juga akan segera diproses agar memiliki kekuatan hukum yang jelas.
"Relawan Covir ini bukan sekadar komunitas sementara. Tidak ada perbedaan kasta di dalamnya, semua anggota memiliki kedudukan yang sama tanpa memandang jabatan," ujar H. Ridho.
![]() |
"Saya ingin Covir menjadi wadah paseduluran selawase, sampai yaumul qiyamah, bukan seperti momen politik yang hanya lima tahun sekali lalu hilang," imbuhnya.
Tak hanya mempererat silaturahmi, H. Ridho juga ingin memastikan kehidupan dan kesejahteraan anggota Covir lebih baik di masa depan.
Ia menegaskan bahwa relawan Covir tidak boleh hanya "hidup tapi mati", hidup secara fisik, tetapi tanpa arah dan kesejahteraan.
"Insyaallah ke depan, sedulur Covir akan dibukakan peluang kerja, baik di rest area maupun di luar Pulau Jawa bagi yang berminat dan mampu. Dengan ini, kita bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga besar Covir," jelasnya.
![]() |
"Semua biaya akan saya akomodasi. Saya tidak ingin membebani anggota relawan Covir," pungkas H. Ridho.
Acara silaturahmi ini berlangsung penuh kehangatan, kebersamaan, dan canda tawa, mencerminkan eratnya hubungan kekeluargaan dalam komunitas Covir.
Dengan berbagai program yang disiapkan, Covir bertekad tidak hanya menjadi wadah persaudaraan, tetapi juga solusi bagi kesejahteraan anggotanya. Pungkasnya.***
( Rizal.S)