 |
| Harris Turino Salurkan 16 Ton Semen dan Paket Sembako untuk Korban Bencana Tanah Bergerak di Sirampog |
Dalam aksi kemanusiaan ini, Harris membawa bantuan berupa 16 ton semen dan ratusan paket sembako yang disalurkan kepada warga terdampak. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi, sekaligus mempercepat proses pemulihan pascabencana.
Di hadapan para pengungsi, Harris Turino yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Jawa Tengah IX, menegaskan pentingnya semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menghadapi bencana. Ia juga menekankan bahwa negara, melalui perwakilannya di parlemen, akan terus hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.
"Kita semua berharap, warga yang terdampak bencana ini bisa segera bangkit, kembali menata kehidupan, dan mendapatkan hunian yang aman serta nyaman," ujar Harris saat menyerahkan bantuan di Posko Pengungsian Gunung Poh, Sirampog.
Tak hanya menyerahkan bantuan, Harris juga meluangkan waktu untuk berdialog langsung dengan para pengungsi. Ia mendengarkan keluh kesah, kebutuhan mendesak, serta harapan para warga yang kini harus meninggalkan rumah mereka akibat ancaman tanah bergerak.
Dalam dialog tersebut, banyak warga yang mengeluhkan kebutuhan tempat tinggal sementara yang lebih layak, pasokan logistik, serta perhatian khusus terhadap kondisi anak-anak dan lansia di pengungsian. Menanggapi hal itu, Harris berjanji akan memperjuangkan aspirasi tersebut melalui jalur resmi di tingkat pusat.
"Saya akan bawa semua aspirasi ini ke Senayan. Tidak hanya di sini saja, tapi kami di Komisi XI juga akan terus mengupayakan dukungan anggaran untuk penanganan bencana seperti ini. Ini tanggung jawab kita bersama," tegasnya.
Seperti diketahui, bencana tanah bergerak yang terjadi di wilayah Sirampog ini telah memaksa ratusan warga mengungsi. Retakan tanah yang semakin meluas dan gerakan tanah yang terus terjadi membuat banyak rumah warga tidak lagi layak huni. Sejumlah fasilitas umum pun terdampak, sehingga aktivitas masyarakat lumpuh.
Proses evakuasi berlangsung cepat dengan dukungan aparat pemerintah, relawan, dan masyarakat setempat. Hingga saat ini, upaya penanganan darurat masih terus dilakukan, termasuk penyediaan posko pengungsian, dapur umum, serta layanan kesehatan bagi para pengungsi.
Di tengah keterbatasan itu, bantuan dari berbagai pihak pun terus berdatangan. Bantuan berupa logistik, bahan bangunan, hingga layanan medis menjadi kebutuhan vital yang harus segera dipenuhi untuk menunjang kehidupan para pengungsi.
Dalam kesempatan tersebut, Harris juga menegaskan bahwa upaya pemulihan pascabencana tidak hanya cukup dengan bantuan darurat. Ia menilai, perlu ada langkah konkret dalam jangka panjang, seperti pembangunan kembali rumah warga, perbaikan infrastruktur, dan program relokasi bagi kawasan yang dinilai rawan bencana.
"Tidak bisa hanya berhenti pada bantuan awal. Kita butuh solusi jangka panjang agar masyarakat bisa hidup lebih aman ke depannya. Ini akan menjadi perhatian saya, terutama dalam pembahasan kebijakan dan anggaran di DPR," ungkap Harris.
Dirinya juga mengajak seluruh elemen masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah daerah untuk bergandengan tangan mempercepat pemulihan di Sirampog. Semangat gotong royong, menurutnya, adalah kunci utama dalam menghadapi bencana.
Kehadiran Harris Turino di tengah-tengah para korban disambut hangat oleh warga. Banyak pengungsi yang merasa terharu atas perhatian yang diberikan. Mereka berharap, dukungan dari pemerintah dan para wakil rakyat tidak hanya berhenti pada saat bencana, tetapi terus berlanjut hingga kondisi mereka benar-benar pulih.
"Kami berterima kasih atas kehadiran Pak Harris. Ini bukan hanya soal bantuan materi, tapi kehadiran beliau memberikan semangat baru bagi kami untuk bangkit," ujarnya, salah satu warga pengungsi.
Kunjungan Harris Turino ke lokasi bencana di Sirampog menjadi gambaran nyata tentang pentingnya kehadiran wakil rakyat di tengah situasi krisis. Bantuan yang disalurkan, komitmen yang ditegaskan, serta dialog langsung dengan warga menjadi bagian dari upaya membangun kembali harapan dan semangat masyarakat terdampak.
Dalam situasi sulit seperti ini, solidaritas, kepedulian, dan kerja bersama adalah kekuatan terbesar untuk bangkit dari keterpurukan. Tutupnya.
(Rizal.S)
