![]() |
Kapolri Buka Jambore Karhutla 2025 di Riau, Ajak Masyarakat Aktif Jaga Kelestarian Hutan |
Jenderal Sigit menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau serta seluruh Forkopimda atas penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, Jambore Karhutla merupakan wujud nyata sinergi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
![]() |
“Indonesia memiliki kawasan hutan seluas 95,5 juta hektare dan menempati urutan ke-8 dunia sebagai negara dengan hutan terluas. Hutan kita adalah paru-paru dunia, namun juga menghadapi tantangan serius seperti deforestasi akibat Karhutla,” ujar Sigit.
Sepanjang tahun 2024, tercatat sekitar 376 ribu hektare hutan dan lahan terbakar di Indonesia. Riau sendiri menempati urutan ke-11 nasional dengan luas lahan terbakar mencapai 11 ribu hektare. Dampaknya tidak hanya dirasakan secara lokal, tetapi juga bisa meluas ke provinsi lain bahkan lintas negara melalui sebaran asap.
Kapolri juga mengingatkan bahwa berdasarkan analisis BMKG, puncak musim kemarau tahun ini diprediksi terjadi pada Juni hingga Agustus 2025. Meski secara umum musim kemarau tahun ini tergolong normal karena pengaruh El Nino dan Indian Ocean Dipole dalam fase netral, potensi titik panas di Riau diperkirakan mulai meningkat sejak Mei dan mencapai puncaknya pada Juli 2025.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla sejak 1 April hingga 30 November 2025. Kebijakan ini merupakan langkah proaktif sebagai upaya mitigasi terhadap potensi kebakaran hutan yang lebih tinggi selama musim kemarau.
“Diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dunia usaha hingga masyarakat. Strategi pencegahan dan penanggulangan harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan,” tegas Sigit.
Jambore Karhutla 2025 diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga hutan demi keberlanjutan lingkungan hidup dan masa depan generasi mendatang. ( RIZAL.S )