![]() |
Kegiatan penilaian berlangsung pada Selasa (6/5/2025) di Aula Kantor Desa Pruwatan. Acara diawali dengan penyambutan tim penilai dari Pemerintah Kabupaten Brebes yang dipimpin oleh Ketua Tim, Rosmedia Puspitasari. Turut hadir Anggota DPRD Brebes Dapil 2 Imam Sairi, perwakilan TP PKK Kabupaten Brebes, unsur Forkopimcam, serta para tokoh masyarakat setempat.
![]() |
“Desa Pruwatan merupakan lumbung pangan di wilayah Brebes Selatan. Mayoritas warganya adalah petani yang produktif dan berdedikasi. Walaupun masih berstatus sebagai desa belum mandiri, semangat masyarakat dalam membangun desa sangat luar biasa,” ujar Cecep.
Senada dengan itu, Kepala Desa Pruwatan, Rasiman, SH, menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan melalui inovasi lokal.
Salah satu program unggulan yang ditampilkan dalam lomba ini adalah penggunaan teknologi pompa air tenaga surya untuk irigasi lahan pertanian , sebuah solusi tepat guna untuk mengatasi keterbatasan akses air.
![]() |
Mewakili Bupati Brebes, Rosmedia Puspitasari menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati karena menghadiri agenda bersama Gubernur di Semarang. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya lomba desa sebagai tolok ukur pencapaian pembangunan berbasis masyarakat.
“Desa Pruwatan menunjukkan langkah konkret melalui inovasi pemanfaatan pompa air tenaga surya. Ini merupakan bukti nyata kemandirian dan kreativitas desa dalam mendukung ketahanan pangan,” ujar Rosmedia.
Melalui sambutan tertulisnya, Bupati Brebes juga menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan desa sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
“Program pemerintah tidak akan berhasil tanpa keterlibatan aktif masyarakat. Lomba ini adalah sarana untuk menilai sejauh mana desa mampu mengelola potensi lokal secara berkelanjutan,” tulisnya.
Penilaian Lomba Desa Tingkat Kabupaten Brebes dijadwalkan berlangsung hingga pertengahan Mei 2025. Desa dengan nilai tertinggi akan melaju sebagai wakil Kabupaten Brebes ke tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Tingginya antusiasme warga Pruwatan menjadi energi positif dalam pelaksanaan lomba. Meski dengan keterbatasan fasilitas, masyarakat menunjukkan semangat gotong royong dan optimisme tinggi bahwa inovasi dan kekompakan akan menjadi kunci keberhasilan. Tutupnya.
( RIZAL.S )