![]() |
Acara tersebut menandai berakhirnya rangkaian turnamen yang telah digelar sejak April dan selesai pada 10 Mei lalu, serta menjadi momen pembubaran resmi panitia oleh Kepala Desa Kalijurang, H. Edi Riyanto, S.H.
Penutupan turnamen berlangsung khidmat dengan kehadiran unsur Muspika Kecamatan Tonjong, tokoh agama, tokoh masyarakat, perangkat desa, para panitia, dan warga setempat.
Sebagai simbol penutupan, panitia menyerahkan cendera mata, bantuan alat pemotong rumput, dan bantuan sekadarnya untuk gedung serbaguna kepada BPD.
Ketua Panitia Turnamen, Rosul, S.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran acara. “Alhamdulillah, turnamen berjalan tanpa hambatan berarti.
Ini semua berkat kerja sama yang solid antara panitia, dukungan dari kepala desa, camat, kapolsek, serta semangat warga Kalijurang,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama pelaksanaan kegiatan.
Kepala Desa Kalijurang, H. Edi Riyanto, S.H., memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh panitia. “Panitia sudah luar biasa. Panas, hujan, tetap semangat demi suksesnya kegiatan ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia secara resmi membubarkan panitia turnamen, seraya menegaskan bahwa kegiatan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari agenda-agenda positif lainnya di desa.
Ia juga berharap agar turnamen Karang Taruna ini dapat menjadi agenda tahunan, terutama dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, serta mengingatkan pentingnya merawat lapangan sebagai aset bersama.
Camat Tonjong, Lukman Hakim, yang turut hadir, memuji antusiasme warga Kalijurang. “Ini menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi sarana mempererat persaudaraan. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” tuturnya.
Senada, Kapolsek Tonjong AKP Hasari juga memberikan apresiasi terhadap semangat gotong royong masyarakat.
“Dari awal hingga akhir, turnamen berlangsung aman dan tertib.Ini bukti bahwa dengan koordinasi yang baik, kegiatan besar pun bisa sukses,” tegasnya.
Turnamen Karang Taruna Bangkit Cup 2025 menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara pemuda, pemerintah desa, dan masyarakat mampu menciptakan kegiatan yang inspiratif dan memperkuat kebersamaan.
Semangat ini diharapkan terus hidup dalam berbagai kegiatan pembangunan desa di masa mendatang.
(Rizal Sismoro)