![]() |
"Ini jalur utama warga untuk ke kantor desa, pasar, sekolah, dan aktivitas ekonomi harian. Kalau sampai benar-benar putus, dampaknya sangat besar bagi kehidupan masyarakat," ungkap Hensika saat diwawancarai pada Senin (2/6/2025).
Saat ini, kendaraan roda dua masih bisa melintas meski harus ekstra hati-hati. Sementara kendaraan roda empat hanya bisa melewati jalan tersebut dengan menumpang bahu jalan milik warga, yang kondisinya juga rawan longsor.
Pemerintah Desa Cinanas sebelumnya telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat, seperti pemasangan crucuk bambu, pembangunan gorong-gorong, dan penahan tebing. Namun, curah hujan tinggi membuat penanganan tersebut tidak bertahan lama, dan longsor kembali terjadi.
"Kami sudah laporkan ke Pemkab Brebes. Kami mohon penanganan segera dari pemerintah daerah agar tidak terjadi hal-hal yang lebih parah atau menimbulkan korban jiwa," tegas Hensika.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tim teknis dari UPTD PU Bantarkawung telah melakukan peninjauan lapangan pada bulan Mei lalu, namun hingga kini belum ada tindak lanjut konkret dari pemerintah daerah.
Kondisi darurat ini membuat masyarakat Desa Cinanas berharap agar Pemkab Brebes segera mengambil langkah serius. Jika terus dibiarkan, bukan hanya aktivitas ekonomi yang lumpuh, namun keselamatan warga juga akan terancam setiap saat.***