![]() |
Selain Edi, turut ditetapkan Listuti, Kepala Desa Purwodadi, sebagai Bendahara dan Hendrik sebagai Wakil Ketua. Sementara itu, Camat Tonjong Lukman Hakim ditunjuk sebagai pembina dalam struktur organisasi KOK Tonjong.
Pembentukan KOK Tonjong ini menjadi langkah strategis dalam rangka pengembangan dan pembinaan dunia olahraga di wilayah tersebut. Forum musyawarah yang dihadiri berbagai unsur masyarakat ini diharapkan mampu menjadi titik awal kebangkitan atlet-atlet lokal.
Dalam sambutannya, Edi Riyanto menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk memajukan dunia olahraga, khususnya di kalangan generasi muda. Ia menegaskan bahwa pengembangan olahraga tidak cukup hanya dengan turnamen, melainkan memerlukan pembinaan sejak usia dini, pelatihan berkelanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.
“Kami ingin olahraga di Tonjong lebih hidup dan berkembang. Ini tugas bersama, bukan hanya pengurus. Harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ujar Edi.
Ia menambahkan bahwa kepengurusan KOK yang baru dibentuk harus langsung bergerak cepat dengan menyusun program kerja nyata. Salah satu agenda utama adalah pemetaan potensi dan bakat olahraga di masing-masing desa, serta membuka akses pembinaan untuk cabang-cabang olahraga yang diminati masyarakat.
Senada dengan Edi, Camat Tonjong Lukman Hakim menekankan pentingnya pembinaan olahraga jangka panjang. Menurutnya, olahraga bisa menjadi sarana pembangunan karakter generasi muda sekaligus membuka peluang karier bagi atlet-atlet lokal.
“Kami dorong agar muncul atlet-atlet potensial dari Kecamatan Tonjong. Mereka harus diberi ruang dan dukungan untuk berkembang,” tegas Lukman.
Wakil Ketua Hendrik juga menyampaikan kesiapannya dalam merancang agenda olahraga yang menyentuh langsung ke masyarakat desa. Ia berharap KOK menjadi wadah inklusif bagi siapa saja yang mencintai dunia olahraga.
“Kami ingin KOK tidak eksklusif. Harus terbuka dan jadi tempat berkumpulnya orang-orang yang cinta olahraga,” tuturnya.
Sementara itu, Bendahara KOK Listuti menyebut tantangan terbesar terletak pada aspek pendanaan. Ia mendorong sinergi antara KOK dengan pemerintah desa, lembaga pendidikan, komunitas olahraga, dan pihak swasta untuk mendukung keberlangsungan program.
Pembentukan KOK Tonjong ini disambut positif oleh berbagai elemen masyarakat sebagai momentum kebangkitan olahraga di wilayah selatan Brebes. Langkah awal yang kini dinantikan publik adalah penyusunan program kerja serta pelaksanaan event olahraga yang bisa menggugah semangat generasi muda untuk aktif dan berprestasi.***
Pewarta: Rizal.S