![]() |
Pawai ini digagas oleh GP Ansor Ranting Laren bekerja sama dengan Pemerintah Desa Laren. Rute pawai dimulai dari Gedung Thoriqoh Syadziliyyah, mengelilingi wilayah desa, lalu kembali ke titik awal. Peserta berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, pemuda, tokoh agama, dan warga umum.
Sebelum pawai dimulai, seluruh peserta mengikuti doa bersama untuk para sesepuh dan leluhur Desa Laren. Doa ini menjadi simbol penghormatan atas nilai-nilai spiritual yang telah diwariskan turun-temurun.
![]() |
Dalam sambutannya, Kades Arief Setiawan menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas partisipasi warga. Ia menilai Pawai Obor tidak hanya sebagai tradisi, tetapi juga sarana syiar Islam dan perekat persaudaraan warga.
“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar dan tertib. Ini bukan sekadar perayaan, tapi momentum untuk memperkuat nilai religius, sosial, dan budaya di tengah masyarakat,” ujarnya.
![]() |
Sepanjang perjalanan, peserta membawa obor menyala sembari melantunkan sholawat dan doa. Pemandangan barisan cahaya di malam hari berpadu dengan lantunan zikir menciptakan suasana syahdu dan khidmat.
Pawai Obor 1 Muharam di Laren tak sekadar seremoni keagamaan, namun menjadi ajang edukatif bagi generasi muda tentang pentingnya tradisi, spiritualitas, dan semangat gotong royong. Kegiatan ditutup dengan doa penutup dan refleksi bersama, menandai berakhirnya perayaan dengan damai dan penuh kesan.
(Rizal Sismoro)