Pemilihan Ketua GBF 2025 Dinilai Paling Demokratis Sepanjang Sejarah, Bung Omank Tetap Sah

BREBES. HARIANBUMIAYU.COM  – Polemik seputar pemilihan Ketua Gebyar Bumiayu Fair (GBF) 2025 akhirnya dijawab tegas melalui rapat klarifikasi resmi yang digelar di Kantor Kecamatan Bumiayu, Kamis 5 Juni 2025.

Hasil rapat menyatakan bahwa Fathurahman Wahid, atau yang akrab disapa Bung Omank, tetap sah dan konstitusional sebagai ketua terpilih. Proses pemilihan bahkan dinilai sebagai yang paling demokratis dan transparan sepanjang 25 tahun sejarah GBF.

Pemilihan dilakukan secara terbuka melalui mekanisme panitia pemilihan yang dibentuk secara khusus, diketuai oleh drh. Agus Sutrisno dan didampingi oleh Solehudin Asro.

Panitia ini bekerja secara independen dan profesional, memastikan seluruh tahapan berlangsung sesuai prinsip demokrasi dan partisipatif.

“Kepengurusan harus solid dan fokus pada persiapan kegiatan, bukan terjebak pada polemik yang tidak berdasar. Mari bekerja sama demi suksesnya GBF 2025,” tegas dr. H. Agus Sutrisno, yang juga menjadi unsur penasihat dalam struktur kepengurusan.

Isu yang menyebutkan bahwa peserta tidak merepresentasikan wilayah Brebes Selatan juga dinyatakan tidak berdasar. Hingga kini, belum ada petunjuk teknis (juknis) maupun petunjuk pelaksanaan (juklak) yang secara khusus mengatur tata cara representasi wilayah dalam pemilihan Ketua GBF.

Sementara itu, keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam struktur panitia juga dipastikan sah. Hal ini mengacu pada Keputusan Bupati Brebes yang menunjuk Camat Bumiayu sebagai penanggung jawab kegiatan GBF.

Dengan demikian, keikutsertaan ASN di dalam panitia bersifat legal dan sesuai aturan yang berlaku.

Sementara itu, tokoh masyarakat sekaligus praktisi hukum, Slamet Riyadi, SH., MH., yang dikenal sebagai Mas Bento dari Bento Law Office Bumiayu, turut angkat bicara. Ia menekankan pentingnya menjaga soliditas dan iklim kondusif di tengah masyarakat.

Lanjut Bung Bento, "Yang penting rekan-rekan tim panitia GBF kompak. Suka tidak suka, ketua dan wakil sudah dipilih secara demokratis. Jaga Brebes Selatan tetap kondusif. Semua dirangkul dan di-uwongke, terlepas mau atau tidak dirangkul itu urusan mereka,” ujar Mas Bento.

Ia juga mengingatkan bahwa pihak-pihak yang mencoba mengganggu jalannya persiapan GBF justru menjadi ancaman bagi kerukunan masyarakat.

“Kalau ada yang ngrecoki GBF, mereka itulah yang tidak suka suasana damai dan indah di Brebes Selatan,” tambahnya.

Dengan legitimasi kuat dari hasil pemilihan terbuka serta dukungan penuh dari berbagai tokoh masyarakat, panitia diharapkan dapat fokus menyukseskan GBF 2025.

Festival ini bukan hanya agenda budaya tahunan, tetapi juga simbol persatuan, kreativitas, dan kebanggaan masyarakat Brebes Selatan.

Seluruh komponen panitia diajak untuk bekerja dengan semangat gotong royong dan profesionalisme tinggi, agar GBF 2025 mampu tampil lebih baik dan berkelas dari tahun-tahun sebelumnya. Pungkas Bung Bento.


( Rizal.S  )
Baca juga berita lengkap lainnya di BREBES.INFO dan HARIANMERDEKA.ID