![]() |
Kejadian pertama kali diketahui sekitar pukul 09.30 WIB oleh seorang warga bernama Sunarja (64), yang saat itu hendak pergi ke sawah. Ia menemukan tubuh seorang laki-laki dalam posisi sujud di tengah sawah. Setelah didekati, korban ternyata sudah tidak bernyawa.
“Saat saya datang, posisi korban sudah sujud dan tidak bergerak. Saya coba cek, ternyata sudah tidak bernafas,” ungkap Sunarja.
Mengetahui hal tersebut, saksi segera menghubungi Kalyudi, warga Desa Pangebatan lainnya, lalu diteruskan kepada keluarga korban dan perangkat desa. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Karangpari, Kecamatan Bantarkawung.
![]() |
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Beberapa ciri medis yang ditemukan antara lain: denyut nadi dan jantung tidak teraba, tidak ada respon pernafasan, pupil mata melebar, otot tubuh lemas, suhu tubuh dingin, serta tekanan darah tidak terdeteksi.
Dugaan sementara, korban meninggal akibat kelelahan saat mengoperasikan traktor untuk membajak sawah, ditambah riwayat penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang sebelumnya diderita.
Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah. Pernyataan tersebut disampaikan melalui surat resmi yang diserahkan kepada pihak berwenang.
Kapolsek Bantarkawung melalui jajarannya memastikan bahwa selama proses evakuasi dan penanganan berjalan kondusif dan sesuai prosedur. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kewaspadaan saat bekerja di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.***
( Rizal Sismoro)