![]() |
Dalam acara podcast yang dimoderatori penyiar Rara Elshanum tersebut, Letkol Inf Sapto Broto menegaskan bahwa pendaftaran menjadi prajurit TNI AD bersifat gratis dan tidak dipungut biaya.
“Penerimaan prajurit TNI AD merupakan program resmi dari bidang personel, khususnya penyediaan tenaga. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir karena proses pendaftaran tidak dipungut biaya sepeser pun,” tegas Dandim.
Menurut Dandim, saat ini TNI AD sedang membuka pendaftaran Bintara Prajurit Karier Gelombang II dan Tamtama Prajurit Karier Gelombang III Tahun 2025.
Ia menjelaskan, kebutuhan prajurit baru dilakukan secara rutin karena adanya regenerasi akibat pensiun atau meninggalnya anggota, sehingga organisasi TNI AD harus terus diperkuat.
“Melalui proses seleksi yang ketat, kita mencari calon prajurit yang sehat, bermental tangguh, dan memiliki fisik prima sesuai standar TNI AD,” jelasnya.
Dandim mengajak generasi muda, khususnya di Kabupaten Brebes, untuk tidak ragu mendaftar menjadi prajurit TNI AD.
“Rekrutmen prajurit TNI AD terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang memenuhi syarat. Ini kesempatan emas bagi anak-anak muda untuk mengabdi kepada bangsa dan negara,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan fisik, mental, dan doa sebagai kunci sukses dalam mengikuti seleksi.
“TNI AD tidak hanya mencari calon prajurit yang kuat secara fisik, tetapi juga yang memiliki integritas, kedisiplinan, dan semangat kebangsaan yang tinggi,” ujar Letkol Sapto.
Untuk proses pendaftaran, calon peserta dapat langsung mengakses laman resmi https://ad.rekrutmen-tni.mil.id dan melakukan validasi di Kodim atau Koramil setempat.
“Mari anak-anak muda di seluruh Indonesia, manfaatkan peluang ini untuk bergabung menjadi prajurit TNI AD,” ajaknya.
Selain di Radio Singosari FM Brebes, sosialisasi rekrutmen ini juga digelar melalui berbagai platform media lokal dan konten kreator di Kabupaten Brebes, guna menjangkau audiens yang lebih luas.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda Brebes untuk bergabung dengan TNI AD sekaligus menepis isu pungutan liar dalam proses penerimaan prajurit.***
