Swadaya Masyarakat Bangun Jalan Desa Cinanas, Puluhan Tahun Tak Pernah Diperbaiki Pemerintah

BREBES, HARIANBUMIAYU.COM. – Warga Dukuh Karang Sengon, Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, menunjukkan semangat gotong royong dengan memperbaiki jalan desa yang sudah puluhan tahun rusak parah dan belum pernah tersentuh perbaikan dari pemerintah.

Kegiatan kerja bakti tersebut dimulai pada Jumat (26/9/2025) pukul 08.00 WIB, melibatkan warga dari RT 05, RW 09 dan 10, yang berada di wilayah Kadus V Karang Poh serta mencakup 12 RT. Perbaikan dilakukan secara mandiri menggunakan dana iuran dan tenaga dari warga.

Jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat yang selama ini menjadi kendala besar bagi mobilitas, terutama saat musim hujan karena licin dan sulit dilalui kendaraan. Kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga namun belum mendapat respon maupun bantuan perbaikan dari pemerintah daerah.

Tokoh masyarakat setempat, Dasno, bersama sejumlah pemuda desa, menjadi penggerak utama aksi swadaya ini. Mereka mengajak warga untuk tidak menunggu bantuan pemerintah dan bergotong royong memperbaiki jalan yang rusak.

Seorang warga, Suritno, menyuarakan kekecewaan atas kondisi jalan yang lama terabaikan.

“Wong wira-wiri ora ngrasakna dalan kaya kali duwe. Rasahan ora! (Orang yang lewat tidak merasakan jalan seperti miliknya, coba rasakan sendiri),” ujarnya dengan nada kesal.

Ia menambahkan, selain mengandalkan dana patungan warga, Kepala Desa Cinanas, Hensika Sindi Setiawan, S.Pd., juga turut memberikan dukungan secara pribadi untuk membantu kelancaran perbaikan jalan.

“Pajak harus tetap dibayar, tetapi jalan tidak diaspal sampai rusak parah. Akhirnya warga patungan untuk memperbaiki sendiri. Alhamdulillah ada bantuan dari kepala desa, dan kegiatan ini akan dilanjutkan pada hari Minggu,” kata Suritno.

Sementara itu, Kadus II Cinanas, Yogi, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, membenarkan adanya kerja bakti perbaikan jalan di Dusun V secara swadaya.

“Iya, memang sedang ada kerja bakti. Anggarannya dari swadaya masyarakat. Dengar-dengar, kepala desa juga ikut membantu. Di dusun kami juga sering swadaya karena menunggu anggaran pemerintah biasanya lama,” tulis Yogi.

Ia menambahkan, pihak pemerintah desa sebenarnya telah berupaya mengajukan perbaikan jalan melalui Bantuan Keuangan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.

“Karena belum terealisasi, warga Dusun V akhirnya berinisiatif melakukan swadaya,” tambahnya.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera turun tangan memberikan dukungan agar proses perbaikan jalan tidak berhenti hanya di tingkat swadaya. Mereka menilai akses jalan yang baik sangat penting untuk menunjang aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik di desa.

“Jalan yang baik akan memperlancar usaha tani, transportasi anak sekolah, dan pelayanan kesehatan. Kami berharap pemerintah bisa segera membantu,” ujar salah satu warga.***