Aktivis Minta Program Nakes Door to Door di Brebes Dimaksimalkan: “Jangan Hanya Jadi Program di Atas Kertas”

BREBES - HarianBumiayu.com — Pemerintah Kabupaten Brebes diminta untuk lebih memaksimalkan program tenaga kesehatan (nakes) door to door agar benar-benar dirasakan masyarakat, terutama warga kurang mampu dan penderita penyakit kronis. Dorongan tersebut disampaikan oleh aktivis dan anggota LSM Kabupaten Brebes, Imam Khambali, setelah meninjau langsung kondisi beberapa pasien di wilayah selatan Brebes.

Imam menilai, program nakes door to door yang menjadi bagian dari pelayanan dasar kesehatan daerah, harus ditekan dan dimaksimalkan oleh Pemkab melalui Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma serta Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes (Dinkesda), khususnya para tenaga kesehatan di setiap puskesmas.

“Saya melihat langsung masih banyak pasien dari keluarga kurang mampu yang belum tersentuh layanan kesehatan. Mereka membutuhkan kunjungan tenaga kesehatan, bukan hanya program di atas kertas,” ujar Imam, Minggu ( 19/10/2025).

Menurutnya, pasien paru-paru, TB, difabel, stroke, hepatitis, dan penyakit kronis lainnya harus menjadi prioritas dalam program kunjungan nakes. Ia menilai yang paling membutuhkan justru kelompok masyarakat yang kesulitan datang ke fasilitas kesehatan karena keterbatasan ekonomi dan biaya transportasi.

Imam bahkan menyebut beberapa contoh kasus yang belum pernah mendapatkan layanan nakes door to door, seperti pasien TB di Desa Pagojengan (Paguyangan), pasien hepatitis di Desa Penggarutan (Bumiayu), hingga pasien stroke di Desa Wanatirta (Paguyangan).

“Warga butuh perhatian. Mereka ingin sehat, tetapi untuk berobat ke rumah sakit saja tidak punya ongkos. Di sinilah peran program nakes door to door harus hadir,” tegasnya.

Imam mengaku selama ini sudah berkoordinasi dengan Dinkesda, RSUD Bumiayu, Dinsos, hingga Ketua Komisi IV DPRD Brebes, dan banyak pasien yang terbantu melalui jalur resmi pemerintah daerah.

“Alhamdulillah lebih dari 30 pasien sudah terbantu—bahkan ada yang dibebaskan biaya rawat inap karena kendala BPJS. Namun yang lain masih banyak, dan butuh perhatian lebih serius,” jelasnya.

Ia meminta Kepala Dinas Kesehatan Ineke bersama seluruh kepala puskesmas (Kapus) di Kabupaten Brebes benar-benar mengefektifkan program nakes door to door sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan wilayah.

Imam menegaskan bahwa kesehatan adalah hak dasar warga negara, dan sejalan dengan prioritas nasional di bidang kesehatan.

“Program ini bagus, tetapi harus maksimal dan hadir untuk masyarakat bawah. Mereka yang sakit dan tidak mampu harus mendapatkan perhatian negara. Jangan sampai ada warga yang tidak terlayani hanya karena tidak punya ongkos berobat,” pungkasnya.***