![]() |
Pembongkaran dilakukan oleh warga bersama perangkat desa dan aparat keamanan setempat. Dari hasil penelusuran, pembangunan kompleks makam tiruan itu ternyata dilakukan tanpa izin di atas tanah bengkok milik desa.
Sekretaris Desa Sawojajar, Abdulloh Alyasa, membenarkan bahwa lahan yang digunakan adalah aset desa. Ia menjelaskan, makam-makam itu dibangun oleh sekelompok jamaah dari luar desa dengan alasan spiritual.
“Dari penuturan mereka, pembangunan dilakukan karena mendapat wangsit atau petunjuk gaib bahwa di tempat tersebut dulu ada makam aulia,” ujar Abdulloh, Jumat (9/10/2025).
![]() |
“Seiring waktu, mereka menambah lagi lima makam dan menamainya sebagai Wali Lima, termasuk Syekh Saman Al-Madani dan Syekh Ibrahim Tunggul Wulung,” jelasnya.
Pantauan di lokasi setelah pembongkaran menunjukkan sisa-sisa material bangunan makam, bekas pembakaran, dan sebuah sumur di tengah area. Warga berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar tidak mudah percaya pada hal-hal mistis tanpa dasar yang jelas.
Pemerintah Desa Sawojajar bersama pihak kepolisian kini tengah menelusuri lebih lanjut kelompok yang membangun makam-makam palsu tersebut.***

