DP3KB Brebes Dorong Gerakan Gotong Royong Atasi Stunting di Brebes Selatan

BREBES, HarianBumiayu.com. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes menggelar Sosialisasi Program Tahun 2025 di Pendopo 2 Bumiayu, Brebes, Rabu (22/10/2025). Kegiatan ini dihadiri para kader Posyandu, PKK, serta perwakilan dari 10 desa se-Kecamatan Bumiayu.

Kepala DP3KB Brebes yang diwakili Sekretaris Dinas, Bambang Setiyawan, SP., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat peran kader dan masyarakat dalam pelaksanaan program keluarga berencana, pengendalian penduduk, serta upaya percepatan penurunan stunting.

“Ide dan inovasi harus terus dikembangkan. Pendampingan kepada keluarga, ibu hamil, dan balita menjadi tugas bersama lintas sektor. DP3KB tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari kader di lapangan,” ujar Bambang.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Brebes, Fery Anggrianto dari Fraksi PDI Perjuangan, serta Anggota Komisi 4 DPRD, Rizki Nur Rohman, yang menyampaikan apresiasi atas semangat para kader dalam mendukung program pemerintah daerah.

Fery menegaskan bahwa kader Posyandu dan PKK merupakan garda terdepan Pemerintah Kabupaten Brebes dalam membangun kesadaran masyarakat terkait kesehatan dan gizi keluarga.

“Kami di Komisi 4 sebagai mitra kerja DP3KB sangat berterima kasih kepada seluruh kader yang telah berperan aktif di masyarakat. Gerakan gotong royong seperti Gerakan Orang Tua Asuh harus terus diperkuat untuk mewujudkan generasi Brebes yang sehat dan cerdas,” ungkapnya.

Fery juga menyoroti masih tingginya angka stunting di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes yang memiliki target terbesar dengan 10.257 sasaran penerima program. Karena itu, ia mengajak semua pihak bergotong royong membantu pemenuhan nutrisi anak, penyediaan air bersih, serta perbaikan sanitasi di wilayah pedesaan.

Sementara itu, Anggota DPRD Rizki Nur Rohman menambahkan bahwa program DP3KB memiliki tiga fokus utama, yakni pengendalian penduduk, peningkatan kesadaran keluarga berencana, serta optimalisasi fungsi keluarga.

Menurutnya, pusat pengendalian operasional dan pelayanan program KB di tingkat kecamatan menjadi ujung tombak dalam melaksanakan delapan fokus kegiatan, mulai dari pendataan keluarga, pembinaan remaja, bimbingan pranikah, kesehatan reproduksi, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.

“Tujuan akhirnya adalah mewujudkan keluarga yang berkualitas dan sejahtera. Kolaborasi antara DP3KB, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan para kader di desa sangat penting untuk mencapai hal tersebut,” ujar Rizki.

Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber mengenai pelaksanaan program Gerakan Orang Tua Asuh, penyaluran bantuan nutrisi, serta rencana tindak lanjut program tahun 2026.***