![]() |
Hal itu disampaikan dalam kegiatan sosialisasi bertema “Peningkatan Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Perda” yang berlangsung di Desa Kalijurang, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Turut hadir pula Anggota DPRD Kabupaten Brebes, Hj Nur Bintang dan Feri Anggrianto, keduanya dari Fraksi PDI Perjuangan.
Kepala Desa Kalijurang, Edi Riyanto, menyampaikan apresiasi atas perhatian Dr. Messy terhadap pembangunan di wilayahnya selama beberapa tahun terakhir.
“Sejak tahun 2019, Ibu Dr. Messy terus mendukung berbagai program pembangunan di desa kami, mulai dari penerangan jalan, perbaikan infrastruktur, hingga fasilitas umum,” ujar Edi.
Ia juga berharap kerja sama tersebut dapat terus terjalin demi kemajuan Desa Kalijurang. Dalam kesempatan itu, Edi menyampaikan sejumlah usulan kebutuhan desa seperti perbaikan lapangan olahraga, pembuatan jogging track, serta pengadaan sarana pendidikan dan sosial masyarakat.
![]() |
“Selain peran wakil rakyat, masyarakat juga perlu ikut menjaga dan mengawal program agar hasilnya sesuai harapan bersama,” ujarnya.
Ia mengapresiasi partisipasi warga Kalijurang yang dinilai aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan.
Dalam kesempatan yang sama, Feri Anggrianto menyampaikan bahwa keberadaan para kader PDI Perjuangan di lembaga legislatif diharapkan dapat memperkuat fungsi representasi masyarakat dan mempercepat pemerataan pembangunan.
"Fokus kami antara lain pada sektor pendidikan dan kesehatan agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” katanya.
Feri juga menyoroti pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat desa.
“Kalau ada saudara atau tetangga yang sakit, bawa saja ke RSUD Bumiyau. Sekarang ruangannya sudah cukup bagus,” imbaunya.
![]() |
Dalam pemaparannya, Dr. Messy Widiastuti menegaskan bahwa fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Perda merupakan bagian penting dalam menciptakan pemerintahan daerah yang efektif dan berpihak kepada rakyat.
“Perda tidak boleh hanya menjadi dokumen administratif. Ia harus dijalankan sesuai tujuan pembentukannya, yakni untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, pengawasan menjadi kunci agar implementasinya tepat sasaran,” tegasnya.
Messy juga menyoroti isu kesehatan dan gizi masyarakat pedesaan, terutama bagi ibu hamil, balita, dan lansia.
“Desa Kalijurang cukup jauh dari rumah sakit, maka keberadaan FKD dan Posyandu sangat penting. Pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan dari calon pengantin dan ibu hamil,” ujarnya.
Ia mendukung Program Dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) yang digagas Presiden sebagai langkah nyata peningkatan gizi anak-anak di pedesaan.
“Program ini sangat baik untuk generasi muda. Kami berharap bisa berjalan lancar dan benar-benar meningkatkan gizi anak-anak di pedesaan,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Messy mengingatkan pentingnya edukasi bagi kepala desa dan perangkatnya agar memahami aspek hukum, sosial, dan kesehatan dalam setiap kebijakan pembangunan desa.
“Kepala desa perlu memahami isu-isu kesehatan masyarakat, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak dan lansia. Semua ini berhubungan langsung dengan keberhasilan pembangunan manusia di tingkat desa,” jelasnya.
Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat serta menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi pembangunan di wilayah dapilnya. Pungkasnya.***
.jpg)

