![]() |
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Brebes Hj. Paramitha Widya Kusuma, S.E., M.M., yang diwakili Asisten I Sekda Brebes Khaerul Abidin, M.Si. Turut hadir Komandan Kodim 0713/Brebes Letkol Infanteri Sapto Broto, S.E., M.Si., jajaran Forkopimda Brebes, Forkopincam Losari, Wakil Administratur KPH Pekalongan Barat Triyono, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.
Administratur/KKPH Pekalongan Barat Prasetyo Lukito, melalui wakilnya Triyono, yang hadir dalam upacara pembukaan, menyampaikan bahwa Perhutani siap mendukung pelaksanaan TMMD karena program ini membawa dampak positif bagi masyarakat desa, khususnya dalam pembangunan infrastruktur dasar.
“Kegiatan TMMD Sengkuyung IV ini sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan sarana dan prasarana lingkungan. Program ini menargetkan pembangunan infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum yang dapat memperlancar akses masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat,” ungkap Triyono.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Perhutani dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya bersama TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan desa dan meningkatkan kualitas hidup warga.
![]() |
Dalam sambutannya, Asisten I Sekda Brebes Khaerul Abidin mengapresiasi peran TNI, pemerintah daerah, Perhutani, dan seluruh pihak yang mendukung keberhasilan TMMD.
“TMMD bukan hanya tentang pembangunan fisik seperti jalan atau jembatan. Lebih dari itu, ini adalah wujud nyata kolaborasi antara TNI dan rakyat untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik,” ujarnya.
Khaerul menambahkan bahwa TMMD juga membawa manfaat sosial dan edukatif bagi masyarakat. Program ini mencakup kegiatan penyuluhan kesehatan, pendidikan, hingga peningkatan kesadaran kebangsaan.
Sementara itu, Komandan Kodim 0713/Brebes Letkol Infanteri Sapto Broto, S.E., M.Si., menekankan bahwa keberhasilan TMMD ditentukan oleh partisipasi aktif masyarakat.
“TNI hadir bukan hanya untuk membangun infrastruktur, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial dengan masyarakat. TMMD adalah simbol semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia,” katanya.
Sapto Broto juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan hasil pembangunan TMMD dengan baik agar dapat dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan.
TMMD Sengkuyung IV Tahun 2025 di Desa Kalibuntu akan dilaksanakan selama satu bulan hingga 6 November 2025. Program ini meliputi pembangunan fisik seperti peningkatan akses jalan dan fasilitas umum, serta kegiatan nonfisik berupa penyuluhan dan pelayanan sosial.
Sinergi antara TNI, pemerintah daerah, Perhutani, dan masyarakat diharapkan mampu mempercepat pembangunan desa, membuka akses ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan warga.***

