Reses di Brebes, Sururul Fuad Dorong Penguatan Peternakan dan Inovasi Pakan Ternak

BREBES, HARIANBUMIAYU.COM — Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PKS, H. Sururul Fuad, Lc., MEI., melaksanakan reses Tahun Sidang 2025/2026 di Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Minggu (19/10/2025). Dalam kunjungan ini, Legislator Komisi E tersebut bertemu dengan para petani dan peternak dari wilayah Brebes Selatan untuk menyerap aspirasi sekaligus meninjau potensi pengembangan sektor peternakan.

Dalam agenda reses itu, Sururul Fuad turut menggandeng narasumber dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, drh. Ismu Subroto. Keduanya meninjau lokasi peternakan domba dan memberikan edukasi mengenai inovasi pakan fermentasi yang dapat bertahan lebih lama, efisien, dan ekonomis bagi peternak.

“Kami ingin memastikan aspirasi masyarakat, khususnya para peternak, tersampaikan dan ditindaklanjuti dalam kebijakan pemerintah provinsi. Potensi peternakan di Brebes Selatan sangat besar dan perlu didukung oleh teknologi pakan serta program pemberdayaan yang tepat sasaran,” ujar Sururul Fuad.

Sejumlah Kelompok Tani Ternak (KTT) di enam kecamatan wilayah selatan Brebes juga menerima bantuan fasilitasi program pemberdayaan yang diinisiasi Sururul Fuad. Program tersebut mendapatkan apresiasi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes.

Kepala DPKH Brebes, drh. Ismu Subroto, menilai kegiatan reses yang diikuti dengan pendampingan teknis merupakan langkah strategis. Menurutnya, peternak membutuhkan monitoring dan pembinaan berkelanjutan agar usahanya berkembang optimal.

“Pendampingan seperti ini sangat dibutuhkan agar perkembangan usaha peternak dapat terpantau. Programnya tidak sekadar bantuan fisik, tapi juga transfer pengetahuan,” tutur Ismu.

Ia menjelaskan bahwa peternak dibimbing dalam berbagai aspek, mulai dari teknik pembibitan, pengolahan pakan berkualitas, hingga manajemen limbah yang ramah lingkungan. “Kelompok ternak bisa meningkatkan kompetensinya dari hulu ke hilir,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, peneliti BRIN, Dr. Yudhi Adinata, memberikan edukasi mengenai standar pangan dan kesegaran daging. Ia menilai masih banyak masyarakat yang salah kaprah dalam memaknai istilah “daging segar”.

“Anggapan bahwa daging segar harus selalu baru disembelih itu tidak sepenuhnya benar. Dengan penyimpanan dan pengelolaan yang tepat, daging dapat tetap segar meski disimpan dalam jangka waktu tertentu,” jelas Yudhi.

Program pemberdayaan peternak di Brebes Selatan ini diharapkan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani-peternak. DPKH Brebes sendiri menegaskan komitmennya untuk mendorong swasembada protein hewani melalui penguatan kelompok tani ternak.

Sururul Fuad menutup kegiatan dengan menegaskan komitmennya membawa seluruh aspirasi ke tingkat pembahasan di DPRD Provinsi Jawa Tengah. Ia menilai kolaborasi antara legislatif, eksekutif, dan lembaga riset harus terus diperkuat.

“Brebes memiliki potensi besar di sektor peternakan. Dengan pendampingan berkelanjutan, edukasi yang tepat, dan teknologi pakan yang efisien, kita optimistis peternak lokal bisa meningkat kesejahteraannya,” pungkasnya.***