![]() |
Dalam kegiatan tersebut, Santy Alda menyalurkan bantuan aspirasi senilai Rp63.200.000 kepada Pemerintah Desa Galuh Timur untuk mendukung pelaksanaan program Desa Peduli Sumber Air (DPSA) — sebuah inisiatif nasional dalam memperkuat ketahanan air dan mengantisipasi krisis air bersih di wilayah rawan kekeringan.
Santy Alda menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, Desa Galuh Timur termasuk wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Brebes. Karena itu, desa tersebut dipilih sebagai lokasi penerapan program DPSA tahun 2025.
“Alhamdulillah, setelah berkoordinasi dengan KLHK, Desa Galuh Timur mendapatkan program Desa Peduli Sumber Air. Program ini bertujuan membangun infrastruktur penampungan air hujan agar bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama saat musim kemarau,” ujar Santy Alda di hadapan warga.
Politisi muda dari Fraksi PDIP ini juga menyoroti bahwa Indonesia tengah menghadapi tantangan serius terkait krisis air bersih, terutama di sejumlah wilayah seperti Madura, Kalimantan, NTT, dan Papua.
“Melalui DPSA ini, kita ingin memastikan air hujan tidak terbuang percuma, tetapi ditampung dan dimanfaatkan untuk kebutuhan warga. Saya berharap masyarakat bisa menjaga fasilitas yang diberikan agar bertahan lama dan bermanfaat maksimal,” imbuhnya.
Kepala Desa Galuh Timur, Subandi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian serta dukungan dari Santy Alda dan KLHK RI.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Santy Alda Nathalia dan jajaran Kementerian Lingkungan Hidup atas kepercayaannya menjadikan Galuh Timur sebagai lokasi program DPSA. Ini bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat kami yang selama ini kesulitan air bersih,” ujarnya.
Pihak desa, lanjutnya, siap mendukung penuh pelaksanaan program tersebut, baik dalam bentuk penyediaan lokasi maupun tenaga masyarakat untuk pembangunan infrastruktur penampungan air.
![]() |
“Kami membangun sistem penampungan air hujan sederhana agar masyarakat dapat memanfaatkan air bersih dengan teknologi tepat guna. Ke depan, kami juga akan mengembangkan program lain seperti peduli mangrove, pengelolaan sampah, dan kampung iklim,” jelas Amin.
Menutup kegiatan, Santy Alda menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan berbagai program kemitraan DPR RI–KLHK demi kesejahteraan masyarakat Brebes dan sekitarnya.
“Saya akan terus memperjuangkan agar program-program lingkungan seperti DPSA, pengelolaan sampah, dan kampung iklim bisa diperluas ke lebih banyak desa. Semoga ini menjadi langkah awal bagi masyarakat Galuh Timur untuk memiliki masa depan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.***

