![]() |
Upacara yang digelar meski di tengah gerimis rintik-rintik tersebut dihadiri oleh Administratur/KKPH Pekalongan Barat Prasetyo Lukito beserta unsur manajemen, pejabat KPH, Perwira Pembina (Pabin) Jagawana, karyawan-karyawati, tenaga outsourcing, pengurus Koperasi Rimba Lestari, serta siswa praktik kerja lapangan.
Upacara dimulai dengan rangkaian resmi, termasuk pengibaran Bendera Merah Putih, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, serta teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928.
Para peserta juga bersama-sama menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” dan “Bangun Pemuda Pemudi”, yang menambah suasana nasionalisme di tengah semangat kebersamaan.
Dalam kesempatan tersebut, Administratur KPH Pekalongan Barat Prasetyo Lukito bertindak sebagai Pembina Upacara, membacakan sambutan resmi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, yang mengusung semangat “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”
Dalam sambutan yang dibacakan Prasetyo Lukito, Menpora Erick Thohir menegaskan bahwa perjuangan pemuda masa kini berbeda dengan masa lalu, namun semangatnya tetap sama — membangun Indonesia yang tangguh dan bermartabat.
“Hari ini tugas kita berbeda. Kita tidak lagi mengangkat bambu runcing, tetapi mengangkat ilmu, kerja keras, dan kejujuran. Namun semangatnya tetap sama — Indonesia harus berdiri tegak, Indonesia tidak boleh kalah,” kutip Prasetyo dari sambutan Menpora.
Erick Thohir juga menyoroti pentingnya ketangguhan dan kejujuran generasi muda dalam menghadapi tantangan global.
“Dunia bergerak cepat, tetapi kita tidak boleh takut. Di setiap kampung dan kota, masih ada anak muda Indonesia yang jujur, tangguh, dan berani. Itulah kekuatan bangsa kita,” ucapnya.
Ia menekankan bahwa pemuda harus menjadi penentu sejarah berikutnya, sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo yang sering diulang:
“Jangan takut bermimpi besar, jangan takut gagal. Kalian bukan pelengkap sejarah, tetapi penentu sejarah berikutnya,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Menpora mengajak seluruh generasi muda untuk menjaga api perjuangan dan membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar.
“Dengan Bismillahirrahmanirrahim, saya ucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025. Mari kita jaga api perjuangan ini, dan mari kita buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,” demikian penutup sambutan yang dibacakan Prasetyo Lukito.
Meski diguyur gerimis kecil, seluruh peserta mengikuti upacara dengan penuh khidmat dan semangat nasionalisme, mencerminkan tekad Perhutani untuk terus menumbuhkan nilai-nilai perjuangan dan persatuan di lingkungan kerja.
( Rizal )
