Kapolres Brebes Pimpin Pengamanan, Aksi Buruh Berjalan Damai hingga Audiensi di KPT

Polres Brebes berhasil mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang digelar Federasi Serikat Buruh Merdeka Indonesia (SEBUMI) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) di Kantor Pemerintah Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes.

HARIANBUMIAYU.COM, Brebes - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Brebes berhasil mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang digelar Federasi Serikat Buruh Merdeka Indonesia (SEBUMI) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) di Kantor Pemerintah Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes, Rabu (19/11/2025). Sebanyak 282 personel diterjunkan, dipimpin langsung oleh Kapolres Brebes AKBP Lilik Ardhiansyah, untuk memastikan aksi berjalan aman dan tertib.

Aksi yang menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Brebes 2026 tersebut diikuti sekitar 250 peserta, berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 14.30 WIB.

Pengamanan dimulai sejak massa berkumpul di PT GEI Pejagan Tanjung, sebelum melakukan konvoi menuju KPT Brebes menggunakan sekitar 150 sepeda motor dan dua mobil komando. Sat Lantas Polres Brebes melakukan pengawalan ketat untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar.

Setibanya di lokasi aksi, petugas membentuk barikade secara humanis namun tegas. Selama orasi, massa menyuarakan tiga tuntutan utama:

1. Kenaikan UMK Brebes menjadi Rp 3.500.000

2. Penerapan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) pada 2026

3. Penghapusan sistem outsourcing di Kabupaten Brebes

Para buruh menilai UMK 2025 sebesar Rp 2.239.802 masih terlalu rendah dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup layak, terutama bagi pekerja yang telah berkeluarga.

Kapolres AKBP Lilik Ardhiansyah turut hadir dalam audiensi antara perwakilan buruh, Plh Bupati Brebes, serta Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. Polres memastikan proses dialog berjalan kondusif dan saling menghormati.

“Alhamdulillah, aksi unjuk rasa hari ini berjalan aman dan kondusif. Ini bukti komitmen bersama untuk menjaga ketertiban umum dalam penyampaian aspirasi,” ujar Kapolres Brebes.

Dalam audiensi, perwakilan buruh menyampaikan bahwa tuntutan Rp 3,5 juta merupakan angka realistis untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Brebes dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Setelah audiensi menghasilkan kesepakatan dan ditandatangani pejabat terkait, massa aksi membubarkan diri secara tertib pada pukul 14.30 WIB. Jajaran Polres Brebes kembali melakukan pengawalan hingga seluruh peserta kembali ke titik awal.

Aksi berlangsung aman tanpa insiden dan diapresiasi oleh berbagai pihak sebagai contoh penyampaian aspirasi yang damai dan terkoordinasi.***