Warga Desa Gandoang dan Kadumanis Salem Gotong Royong Bangun Jembatan Krapyak Bambu di Sungai Cigorek


BREBES | HARIANBUMIAYU.COM – Semangat gotong royong kembali terlihat di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Puluhan warga dari Desa Gandoang dan Desa Kadumanis bahu membahu membangun jembatan darurat dari bambu (Krapyak) di atas Sungai Cigorek, Sabtu (1/11/2025).

Jembatan ini dibangun sementara untuk menggantikan jembatan utama yang ambruk diterjang banjir pada Februari 2024 lalu. Kondisi itu sempat memutus akses antar desa dan menghambat aktivitas masyarakat, termasuk pelajar dan petani.

Kepala Desa Gandoang, Warkono, menjelaskan bahwa jembatan darurat dari bambu ini dibangun atas kesadaran warga bersama dan dukungan pemerintah kecamatan.

“Jembatan sepanjang 25 meter dan lebar 2 meter ini merupakan akses utama penghubung antara Desa Gandoang dan Kadumanis. Setiap hari dilewati pelajar SD, SMP, dan SMK. Jadi ini sangat vital,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).

Ia mengisahkan, jembatan sebelumnya ambruk setelah salah satu pondasi penyangga longsor dan tergerus banjir deras, sehingga tidak bisa lagi dilintasi kendaraan maupun pejalan kaki.

“Hujan deras membuat pondasi jembatan tergerus hingga ambruk. Akibatnya, transportasi warga dan pengangkutan hasil bumi sempat terhenti total,” tambahnya.

Meski demikian, Warkono menyampaikan apresiasi kepada Bupati Brebes yang telah merespons cepat dengan membangun jembatan permanen yang kini sedang dalam tahap pengerjaan dan ditargetkan selesai pada Desember 2025.

“Kami mewakili warga Desa Gandoang dan Kadumanis mengucapkan terima kasih kepada Bupati Brebes. Saat ini pembangunan jembatan Sungai Cigorek sudah berjalan, dan mudah-mudahan Desember nanti bisa kembali digunakan warga,” katanya.

Pembangunan jembatan darurat Krapyak ini dilakukan atas arahan Camat Salem Adhitya Trihatmoko, S.STP, M.M, yang didampingi Kasi Trantibum Tasikun Pilu Triyana.

Tasikun menyampaikan bahwa jembatan Krapyak dari bambu dibuat sebagai solusi cepat agar masyarakat tetap bisa beraktivitas selama proses pembangunan jembatan permanen berlangsung.

“Motivasi utama pembangunan jembatan Krapyak ini untuk memfasilitasi warga pengguna kendaraan roda dua agar tetap bisa menyeberang. Pak Camat juga aktif berkoordinasi dengan para kepala desa agar aktivitas warga tidak terhambat,” terang Tasikun.

Ia mengimbau warga agar berhati-hati ketika melintas di jembatan darurat tersebut, terutama saat musim hujan. Kondisi geografis Kecamatan Salem yang didominasi perbukitan membuat wilayah ini rawan longsor dan jalan licin.

“Kami mengingatkan warga agar selalu waspada. Jalan di sekitar lereng pegunungan rawan longsor saat hujan deras. Keselamatan tetap yang utama,” pungkasnya.

Pembuatan jembatan Krapyak bambu ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat pedesaan. Di tengah keterbatasan, warga mampu berinisiatif mencari solusi sementara tanpa menunggu sepenuhnya dari pemerintah.

Aksi kebersamaan ini juga menjadi simbol kuat bahwa semangat saling membantu dan bergotong royong masih hidup di tengah masyarakat Brebes bagian selatan. ***