![]() |
"Hari ini kita resmikan SALUT Mandiri Brebes. Ini merupakan mitra Pemkab yang nantinya membantu masyarakat mendapatkan akses pendidikan tinggi melalui Program Satu Keluarga Satu Sarjana," ujar Bupati Paramitha dalam sambutannya.
Menurut Paramitha, program tersebut dilatarbelakangi oleh kesenjangan akses pendidikan tinggi, khususnya di kalangan keluarga berpenghasilan rendah. Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan antar generasi.
"Kita semua tahu pendidikan adalah alat utama untuk memutus rantai kemiskinan. Banyak keluarga yang belum memiliki anggota yang menempuh pendidikan tinggi karena kendala biaya, informasi, dan motivasi," tuturnya.
Program ini, lanjut Paramitha, bertujuan untuk meningkatkan jumlah lulusan sarjana dari keluarga tidak mampu, memperluas kesempatan pendidikan tinggi secara adil, serta mendorong mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap ke depan tidak ada lagi anak-anak yang hanya mentok lulusan SMA/SMK/MA. Semua harus punya kesempatan menjadi sarjana, agar siap menghadapi tantangan global dan bisa ikut membangun Brebes lebih baik lagi," tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes, Caridah, yang juga ditunjuk sebagai Ketua SALUT Mandiri Brebes, menyatakan bahwa peresmian SALUT ini menjadi langkah konkret mendukung program bupati.
"Kami dari Dindikpora berkomitmen penuh mendukung peningkatan rata-rata lama sekolah dan indeks pembangunan manusia (IPM) di Brebes," kata Caridah.
Ia menambahkan bahwa meskipun fasilitas SALUT masih sederhana, namun telah memenuhi standar kelayakan dan mendapat izin resmi dari Universitas Terbuka pusat. Selain itu, program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) juga disiapkan untuk pamong desa yang belum bergelar sarjana.
Sementara itu, Direktur Universitas Terbuka (UT) Purwokerto, Dr. Prasetyarti Utami, menyambut positif kerja sama ini. Ia menyebut SALUT sebagai mitra strategis dalam memperluas jangkauan layanan UT kepada masyarakat, terutama di wilayah Brebes.
"UT memiliki 49 program studi dari empat fakultas, dan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), UT terus berinovasi. Mulai 2025, kami juga menerapkan kurikulum baru berbasis soft skill agar mahasiswa tak hanya unggul secara teori, tapi juga siap kerja," jelas Prasetyarti.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemkab Brebes memilih UT sebagai mitra dalam Program Satu Keluarga Satu Sarjana. Menurutnya, UT dikenal sebagai perguruan tinggi dengan biaya terjangkau, pembelajaran fleksibel, dan bahan ajar berkualitas.
Dengan peresmian SALUT Mandiri Brebes, diharapkan akses pendidikan tinggi di Kabupaten Brebes semakin terbuka, dan target mencetak satu sarjana dari setiap keluarga bisa menjadi kenyataan, demi kemajuan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. ( Rizal S)