Domba Tanjung, Kekayaan Genetik Asli Brebes yang Siap Mendunia

HARIANBUMIAYU.COM, Brebes – Selama ini Kabupaten Brebes dikenal luas sebagai sentra bawang merah dan telur asin nasional. Namun, di balik dua komoditas andalan tersebut, tersimpan potensi sumber daya genetik lokal yang belum banyak terekspos. Setelah Sapi Jabres dan Domba Sakub, kini muncul satu lagi harta karun peternakan dari pesisir utara Brebes: Domba Tanjung.

Domba khas Kecamatan Tanjung ini telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pesisir. Selain sebagai sumber daging, kotorannya juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk mendukung produktivitas pertanian, terutama bawang merah.

Domba Tanjung termasuk tipe ekor gemuk. Bobot jantan dewasa bisa mencapai 70 kilogram, sementara betina sekitar 40 kilogram,” ungkap drh. Ismu Subroto, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes.

Belum Diakui Secara Resmi

Meski memiliki potensi besar, hingga kini Domba Tanjung belum mendapatkan pengakuan resmi sebagai rumpun ternak lokal. Padahal, legalitas sangat penting untuk mendorong pelestarian dan pengembangannya.

“Dengan legalitas formal, pengembangan Domba Tanjung bisa didukung pendanaan APBD maupun APBN,” tambah Ismu.

Untuk itu, Pemkab Brebes telah mengajukan penetapan Domba Tanjung melalui mekanisme Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Hewan, sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 114/Permentan/SR.120/10/2014.

Diteliti UGM dan BRIN

Pemkab Brebes juga menggandeng Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan observasi dan kajian genetik.

Penelitian ini bertujuan memastikan bahwa Domba Tanjung memiliki keunikan karakter genetik dan layak ditetapkan sebagai rumpun asli Indonesia.

Dari hasil pengamatan awal terhadap 600 ekor sampel, populasi Domba Tanjung saat ini diperkirakan mencapai 3.900 ekor, tersebar di Kecamatan Tanjung, Bulakamba, dan Wanasari.

Unggul dan Ekonomis

Keunggulan utama Domba Tanjung adalah daya tahannya terhadap pakan seadanya, termasuk limbah pertanian seperti daun bawang. Hal ini menjadikannya sangat cocok dipelihara di wilayah Brebes yang dikenal sebagai sentra sayuran.

Secara ekonomi, Domba Tanjung juga menjanjikan. Selain prolifik atau mampu beranak lebih dari dua, harga jual jantan dewasa bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor, tergantung kualitas.

Selain itu, limbah organiknya membantu meningkatkan kesuburan tanah pertanian bawang merah, sehingga terjadi simbiosis antara peternakan dan pertanian.

Potensi Ikon Baru Brebes

Jika penetapan resmi sebagai rumpun lokal berhasil, Domba Tanjung berpeluang besar menjadi ikon baru Brebes selain bawang merah dan telur asin. Dengan branding yang tepat, bukan tidak mungkin ternak ini dapat mendunia sebagai salah satu aset genetik unggulan Indonesia.***